katanya kalau kita "berQurban", maka dari tanggal ini sampe ini (aq lupa..:p) kita gak boleh melakukan apapun terhadap anggota tubuh kita (misal; potong kuku, potong rambut, dll), karena mereka akan menjadi saksi saat hewan yang dikurbankan dipotong..kurang lebih gitu...
Jadi, aq yang baru saja dapet ilmu nie, besok harinya aq liat "Yuk Shari", mbak qu, potong kuku. Ya dengan spontan aq agak sedikit teiak;
Dwi : "Ayuuuuk....!!!!"
Ayuk : "Ngapo til....!!" (dengan nada agak terkejut dan marah)
Dwi : "Ngapo Ayuk potooong....?"
Ayuk : "Aponyo?"
Dwi : "Kukunyoooo...!"
Ayuk : "Emang ngapo, til..?" (dengan wajah yang mulai bingung dan sengee lebar..^^)
Dwi : "Idak Yuk, kito kan nak berqurban, jadi dak boleh motong kuku sampe hari qurban selesai, cak itu jugo kalo motong rambut, dll...karena mereka akan jadi saksi kito gek diakherat" (
Ayuk : "Saksi apo...!" dan dengan sikap cueeek, dan mungkiin ini situasi dah agak aneh.."kan masiih ada kuku-kuku yang lain...hahaha..ni ye kuku ini dan ini dak jadi kupotong..."
tanpa sadar kami berdua, tertawa ladaaaas,...^_____^
Ayuk : "Oi, til kau ni...!"
jadi,hikmah dialog diatas adalah kalau menerima ilmu dari siapapun diyakinkan dulu kitanya, dan karanglah kata sebijak mungkin agar mereka mudah untuk menerimanya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar